Sunday, October 15, 2017

Rangkaian Flip flop ic 555

Pada artikel ini saya akan berbagi rangkaian flip flop dengan ic 555.
Rangkaian nya cukup mudah untuk didapatkan dan juga mudah dalam membuat rangkaian nya .
Langkap awal kita siapkan bahan-bahannya sebagai berikut :
1.Tentunya ic 555
2.kapasitor/elco 10uf 16volt
3.Resistor 3k ohm
4.potensio meter 100k ohm
5.Resistor 1,5k ohm "2 buah"
6.2 lampu LED 3mm "warna sesuai selera"
7.Power supply 5-12volt 1amper

Loading....

Thursday, October 12, 2017

Transmisi Manual pada Mobil "Pengertian,"16"Komponen Berserta Fungsi"


#Transmisi Manual adalah salah satu komponen penggerak kendaraan yang berfungsi sebagai  pengubah moment atau kecepatan sesuai dengan kebutuhan kendaraan dan memungkinkan kendaraan untuk berjalan mundur.

Fungsi transmisi manual:

  • Memungkinkan kendaraan untuk berjalan mundur.
  • Mengubah putaran/tenaga mesin menjadi kecepatan atau moment sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
  • Sebagai penyalur putaran mesin ke roda.
  • Memungkinkan kendaraan pada posisi netral tanpa mesin mati.


#Komponen transmisi manual :

1.Input shaft
Berfungsi sebagai penerima putaran atau tenaga dari mesin melalui kopling ke transmisi.
2.Counter gear shaft/Roda gigi tetap
Berfungsi sebagai penerus putaran dari input shaft ke gigi-gigi percepatan.
3.Gigi percepatan
Gigi yang berfungsi sebagai penambah moment atau Kecepatan .
8.Output shaft
Berfungsi meneruskan putaran dari transmisi ke propeller shaft sampai ke roda.
15.clutch housing / Rumah kopling
Sebagai rumah kopling dan input shaft
16.Transmision case / Rumah transmisi
Sebagi tempat/rumah transmisi
17.Extension housing
Berfungsi sebagai dudukan gear shift mechanism dan output shaft 
18.Gear shift mechanism
Sebagai sistem pemindah gigi.


4.Sinkronizer ring
Berfungsi untuk menyamakan kecepatan pada gigi percepatan dan hub sleeve.
5.Clucth hub / Kopling geser
Berfungsi sebagai pemindah  putaran / tenaga dari gigi percepatan ke hub sleeve.
6.Hub sleeve
Berfungsi meneruskan putaran dari clucth hub ke output shaft.

9.Reverse gear
Berfungsi untuk membalikan arah putaran mesin untuk memungkinkan kendaraan berjalan mundur.
10.Shift fox
Berfungsi untuk memindahkan clutch hub untuk perpindahan gigi.
11.Batang Shift fox
Berfungsi sebagai pendorong/memundurkan shift fox untuk melalukan pemindahan gigi.

12.Lengan Pemindah
Berfungsi sebagai lengan yang menggerakan batang shift fox
13.Tuas pemindah
Bersungsi sebagai tuas pemindah gigi "1,2,3,4,5,dan R"

14.Inter Lock
Berfungsi untuk tidak memungkin kan terjadi 2 clutch hub terhubung secara besamaan

Sensor pada Sistem EFI


Pada mobil-mobil keluaran pabrikan sekarang sudah menggunakan mesin jenis EFI (Electrical Fuel Injection) dimana dengan sistem tersebut banyak sekali sensor-sensor sebagai tempat inputan data ke Otak Mesin (ECU – Electrical Control Unit). Berikut nama-nama sensor tersebut :

1.        Throtle Position Sensor ( TPS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui posisi pedal gas dalam keadaan tertekan atau bebas. Jika ditekan/digas maka valuenya besar dan jika tidak ditekan valuenya kecil.



2.        Manipold Absolute Pressure ( MAP ), sensor yang digunakan untuk mengetahui kondisi kevacuuman intake manipold. Sensor ini akan mengeluarkan pulsa tegangan besar jika kevacuuman intake manipold berkurang ( pedal gas diinjak ) atau sebaliknya.







3.        Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold. Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang meneybutnya AFM ( Air flow meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ).






4.        Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin suhu udara masuk maka akan semakin besar pulsa tegangan yang dikirimkan ke ECU, sehingga supllai bensin ke injector juga semakin besar.



5.        Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.





6.        Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk membuka /menutup katup electronic sehingga bensin bisa menyemprot ke silinder.(bukan sensor tapi akuator)





7.        Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya putaran mesin. Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup, disebut Camshaft Position Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut disamping berfungsi untuk mengetahui adanya putaran mesin juga berfungsi untuk mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.





8.        Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor (WTS) adalah sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin. Semakin dingin suhu air pendingin maka semakin banyak bensin yang disemprotkan ke silinder.


9.        Top Dead Center Sensor ( TDC ) adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui titik mati atas silinder nomor satu. Hal ini biasanya digunakan untuk menentukan firing order ( FO ).



 

10.     Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan, biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi.



Wednesday, October 11, 2017

Sistem EFI "Electronic fuel injection"

A. Pengertian EFI (Electronic Fuel Injection)
EFI adalah sebuah sistem bahan bakar yang dalam kerjanya sampai (penyemprotan bahan bakar di ruang bakar) dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar. Penyemprotan bahan bakarnya sudah di atur secara electronic, maka pada EFI dikenal ada komponen yang bernama injector yang berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar dalam bentuk kabut yang mudah terbakar.

Dengan adanya EFI ini, maka proses pembakaran yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injector yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature sensor, throttle position sensor dll. 

EFI ini meruapakan nama yang dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang berbeda namun pada prinsipnya semuanya adalah sama, berikut adalah fuel injection yang ada pada kendaraan lain atau perusahaan mobil lainnya yaitu ; 
·                     PGMFI/ Honda (Programed Fuel Injection)
·                     EPI/ Suzuki (Electronic Petrol Injection)
·                     EGI/ Mazda (Electronic Gasoline Injection)
·                     Jetronik (Bosch)
·                     Multec/ General Motor (Multi Technology)
·                     dll


Sistem L-EFI (Airflow Control Type)

B. Prinsip Sistem Kontrol EFI (Electronic Fuel Injection)
System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor-sensor, ECU dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan dan kapan harus di injeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Informasi lainnya dan sensor-sensor lainnya antara lain jumlah udara yang masuk (aliran), suhu air (water temperatur sensor), sensor oksigen (oxygen sensor), knocking sensor, dan masih banyak lagi.

Sensor-sensor ini kemudian mengirimkan informasi ke ECU (Electronic Control Unit) yang kemudian dikirim ke actuator untuk eksekusi. Jadi actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnosa.

Sunday, October 8, 2017

Cara Pemasangan Distributor Mobil Dan Pengukuran Celah Platina

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan cara pemasangan Distributor berserta mengatur   celah platina pada distribtor.Memasang distributor meerupakan salah satu dari langkah penyetelan   awal sebelum menghidupkan mesin,
 Karena distributor adalah komponen yang penting dalam sistem pengapian konvensional.   Distributor memegang peranan penting ,antara lain :
    1.Membagikan tegangan tinggi dari koil ke masing-masing busi sesuai dengan urutan pengapian(Firing Order).
    2.Sebagai pemutus arus primer coil dengan membuka dan menutup platina supaya menghasilkan medan magnet pada kumparan primer koil untuk mengiduksikannya pada kumparan sekunder koil untuk medapatkan tegangan tinggi untuk menghasilkan bunga api pada busi.
    3.Sebagai pengatur waktu pengapian(Timer Pengapian) dengan bantuan ,Governor advancer ,dan centrifugal goverbor advencer.
    4.Dan sebagai penggerak pompa oli.

Pemasangan distributor harus dilakukan dengan benar,jika salah mesin akan tidak dapat menyala.
 Langsung saja kita bahas bagaimana cara pemasangan distributor dan mengatur celah   platina,Sebelum melakukannya siapkan dulu alat-alatnya :
     1.Obeng (minus dan plus)
     2.Kunci ring
     3.kunci pas
     4.kunci T
     5.Fleer gauge
     6.Buku panduan servis (jika ada)

#Pemasangan Distributor
   1.Memutar puli poros engkol dengan kunci ring sampai dengan Top 1 “top silinder 1”
   2.Tempatkan puli poros engkol pada 8 derajad sebelum titik mati atas”pada akhir langkah   kompresi”

   3.Meluruskan pompa oli"diantara silinder no 2 dan 3"
   4.Memasang distributor dengan menempatkan rotor ke arah antar silinder 2 dan 3
   5.Memasang kabel dan coil sesuai dengan sistem pengapian konvensional
   6.Mencari loncatan bunga api pada platina dengan cara memutar distributor 
   7.Jika sudah menemukan loncatan bunga api segera kunci distribur dengan baut menggunakan     kunci T "Jangan sampai distributor bergerser"lalu lakukan pengaturan celah platina
   8.Memasang tutup ditributor dan kabel tegangan tinggi ke masing-masing silinder sesuai firing         order
   Selesai

#Pengaturan celah platina
1.Sesudah distributor dikunci ,Putar puli poros engkol dengan kunci ring sampai tumit ebonit sampai pada puncak nok / cam"Keadaan platina membuka"
2.Kendorkan pengunci platina dengan obeng plus
3.Atur celah platina dengan obeng minus
4.Ukur celah platina dengan fleer gauge "dengan spesifikasi 0,45mm/Sesuai standar distribur"
5.Setelah dilakukan penhukuran celah kencangkan lagi pengunci platina

Thursday, October 5, 2017

Sistem Pelumasan Mobil

Fungsi pelumas pada Kendaraan :
1.Sebagai Pelumas
2.Sebagai Pendingin
3.Sebagai Pembersih kotoran
4.Sebagai Oil film / Bantalan
5.Sebagai Anti karat

Sistem Pelumas dibagi menjadi 4 metode yaitu :
1.Pelumasan Metode percikan
Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.



Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.

2.Pelumasan Metode Tekanan
Sistem pelumasan dengan metode tekanan memanfaatkan pompa oli sebagai pemompa oli ke bagian-bagian yang harus di lumasin "Biasanya bagian/komponen yang bergerak misal piston,katup/valve,dll.
#Cara kerja 
>Oli pada Oil pan akan dihisap oleh pompa melalui Oil strainer untuk disaring secara kasar kemudian menuju Pompa pada pompa dilengkapi dengan Relief valve sebagai pengatur tekanan oli saat kecepatan tinggi lalu oli dipompa ke Oli filter untuk disaring, pada saat oil sudah penuh dengan kotoran By-pass valve akan mengalirkan oli ,setelah pada oli filter oli menuju pada bagian-bagian yang perlu dilumasi.

3.Sistem Pelumasan Campur (Mix)

Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sifat-sifat sistem pelumasan campur :
  • Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi).
  • Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
  • Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
  • Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
  • Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% – 4% oli samping.




Keterangan :
  1. Campuran bensin dan oli samping
  2. Kran bensin
  3. Karburator
  4. Ruang engkol

Cara kerja :
Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor stasioner, vespa.

4.Sistem Pelumasan Autolube

Sistem pelumasan autolube, oli samping/campur masuk kedalam ruang engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).


Cara kerja:
Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.

Saturday, September 23, 2017

30 Komponen karburator mobil berserta fungsinya


1.Air horn        :
Sebagai saluran masuknya udara dari filter udara/saringan udara
2.Air ven tube   :
Menyamakan tekanan pada ruang pelamapung
3.Pelampung    :
Sebagai penggerak Needle valve
4.Needle valve : 
Sebagai katup pada ruang pelampung
5.Slow Jet        :
 Membatasi bensin yang mengalir pada sirkuit putaran stasioner dan putaran lambat
6.Venturi Primer    :
 Mempercepat masuknya udara dengan menurunkan tekanan
7.Venturi Sekunder:
 Mempercepat masuknya udara dengan menurunkan tekanan
8.Primer Main air bleeder :
 Memasukan udara pada saluran bensi
9.Primary main jet: 
(primary dan secondary) Sebagai saluran bensin pada ruang pelampung
10.Throttle valve Primer :
 Sebagai saluran masuknya campuran bahan bakar dan udara ke dalam mesin
11.Throttle valve sekunder :
Sebagai saluran masuknya campuran bahan bakar dan udara ke dalam mesin
12.Katup choke :
 Sebagai katup start pada kondisi suhu dingin
13.Pompa akselerasi :
 Sebagai penambah kecepatan
14.Bola baja :
 Sebagai katup pada sistem akselerasi
15.Main Nozzle
Sebagai saluran Besin
16.Pemberat :
 Sebagai pemberat bola baja supaya cepat menutup
17.Nozzle jet :
Sebagai saluran bensin pada sistem akselerasi
18.Power piston :
 Berfungsi menekan power valve
19.Power valve :
 Sebagai pembuka power jet
20.Power jet :
 Menambah aliran bensin
21.Daspot :
 Berfungsi sebagai pembuka throttle valve sekunder
22.Slow port :
 Saluran bensin pada putaran lambat
23.Idle port :
 Saluran bensin pada putaran stasioner
24.IMAS :
 Sebagai penyetel campuran bahan bakar dan udara pada putaran stasioner"Idle Mixture Adjusting Screw"
25,ISAS :
 Sebagai penyetel kecepatan pada putaran stasioner"Idle Speed Adjusting screw"
26.Selenoid valve :
 Membuka dan menutup aliran bensin pada sirkuit putaran stasioner
27.Thermostatic valve :
Sebagai katup udara yang membuka ketika suhu panas
28.Air bleeder 1 dan 2 :
Memasukan udara pada sirkuit putaran stasioner dan putaran lambat
29.Economizer Jet :
 Mempercepat aliran bensin yang sudah dicampur dengan udara
30.Sekunder main air bleeder :
Memasukan udara pada saluran bensin

Friday, September 22, 2017

Sensor Cahaya dan Saklar sensor Cahaya Sederhana

Penerapan aplikasi sensor cahaya akan dideskripsikan mengenai alat yang dapat menyalakan dan mematikan otomatis beban lampu penerangan. Adapun aplikasinya bisa ditemukan dijalan .Misal Lampu lampu yang ada dipinggir jalan yang akan hidup pada hari mulai gelap karena matahari terbenam. Dan akan Mati saat Pagi saat matahari terbit.

Sensor Cahaya menggunakan LDR sebagai Sensor utama.

>Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR)
 LDR berfungsi untuk mengubah Intensitas cahaya menjadi hambatan Listrik.Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR ,hambatan listrik akan semakin kecil.Memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristiknya listriknya berubah ubah sesuai cahaya yang diterima.
Bahan yang digunakan  pada LDR adalah Kadmium sulfida(CdS) dan Kadmium Selenida(Cdse).Bahan-bahan tersebuat paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak. Puncak spektrum sekitar 0,6um untuk CdS dan 0,75um untuk CdSe.Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1M ohm dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1K ohm saat terkena cahaya terang.

#Saklar Sederhana Dengan Sensor LDR
DAFTAR KOMPONEN
  1. R1 10k ohm 1/2 watt (Resistor)
  2. R2 330 ohm 1/2 watt (Resistor)
  3. VR1 20k ohm (potensio)
  4. R3 LDR 5mm
  5. Tr BC549
  6. Relay 5volt

Cara Kerja
  • R1 ,Mengurangi/membatasi arus yang masuk pada potensio
  • Vr1 ,Sebagai pengatur Kepekaan Saklar Cahaya
  • LDR ,Sebagai Sensor cahaya
  • R2 ,mengurangi arus yang masuk ke basic transistor
  • Tr,Sebagai penguat arus
  • Relay,saklar Eletromagnetik

Wednesday, February 1, 2017

DASAR-DASAR MESIN MOBIL

DASAR-DASAR MESIN MOBIL



1.   Prinsip Kerja Engine
Motor/engine /mesin adalah suatu alat yang merubah tenaga panas, listrik, air dan sebagainya menjadi tenaga mekanik. Sedang motor yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar. Motor bakar dibagi menjadi motor pembakaran dalam (internal combustion chamber) dan motor pembakaran luar (eksternal combustion chamber). Sedang motor bensin dan disel termasuk motor pembakaran dalam karena tenaga panas dihasilkan di dalam motor itu sendiri. Bila ditinjau dari langkah (Stroke) pada proses pembakarannya, motor yang berkembang saat ini ada motor 2 langkah dan motor 4 langkah. Dan yang dimaksud langkah (Stroke) adalah seperti berikut ini :

TDC = Top Death Center atau Titik Mati Atas (TMA)
BDC = Bottom Death Centre atau Titik Mati Bawah (TMB)
Titik mati atas adalah batasan maksimal gerakan piston ke atas, sedang titik mati bawah adalah batasan maksimal gerakan piston ke bawah.
          a)   Prinsip Kerja motor bensin 2 langkah
Langkah kompresi,buang dan penghisapan:
Pada langkah ini piston 6 bergerak dari TMB ke TMA, di atas piston terjadi tekanan sehingga ketika piston belum menutup saluran buang 2, gas sisa pembakaran akan mengalir ke saluran buang dan ketika piston menutup saluran buang, di dalam ruang bakar 5 terjadi kompresi. di bawah piston terjadi melalui saluran pemasukan 1 .
          b)   Prinsip kerja motor bensin 4 langkah
Langkah hisap:
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk membuka, campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar, katup buang menutup.
Langkah kompresi:
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk dan katup buang tertutup, campuran bahan bakar dan udara dikompresikan dengan tekanan antara 9 Kg/cm2 -12 Kg/cm2.
Langkah usaha:
Beberapa derajad sebelum TMA busi meloncatkan api akan terjadilah pembakaran. Tenaga pembakaran kan mendorong piston dari TMA ke TMB, tenaga tersebut akan dikirim oleh connecting rod menjadi tenaga putar pada crank shaft.dan pada saat ini kedua katup dalam keadaan tertutup.
Langkah buang:
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk menutup dan katup buang membuka, gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui saluran buang.
          c)   Prinsip kerja motor disel 2 langkah
Langkah usaha dan pemasukan:
Pada saat tejadi pembakaran di ruang bakar,tenaga panas akan mendorong piston dari TMA ke TMB, tenaga tersebut oleh connecting rod dikirim ke crank shaft menjadi tenaga putar. Pada saat ini saluran buang tertutup (A). Pada saat piston melewati lubang-lubang pemasukan pada didnding silinder, maka terjadilah pemasukan udara murni ke dalam silinder, saluran buang terbuka (B).
Langkah buang dan kompresi:
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena saluran buang terbuka, maka udara murni akan mendorong gas bekas keluar dari silinder menuju saluran buang selama saluran buang membuka (B). Pada saat saluran buang mulai menutup terjadilah pengkompresian udara murni di atas piston dengan tekanan antara 16 Kg/cm2 – 22 Kg/cm2, dan beberapa derajad sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder sehingga terjadilah pembakaran (C).
          d)   Prinsip kerja motor disel 4 langkah
Langkah hisap:
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk membuka dan katup buang menutup, udara murni masuk ke ruang bakar (A).
Langkah kompresi:
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk dan buang menutup, udara murni di ruang bakar terkompresikan (B).
Langkah usaha:
Beberapa derajad sebelum TMA, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar, sehingga terjadi pembakaran.Tenaga pembakaran akan mendorong piston dari TMA ke TMB, dan melalui connecting rod tenaga tersebut dirubah menjadi tenaga putar pada crank shaft (C).

Langkah buang:
     Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk tertutup dan katup buang membuka. Pada saat ini gas sisa pembakaran akan terdorong keluar dari silinder ke saluran pembuangaN
          e. perbedaan antara motor bensin dan disel
Dari prinsip kerja engine dapat dilihihat perbedaan antara engine bensin dengan disel. Secara garis besar komponen – komponen engine bensin dan disel hampir sama, yang membedakan antara keduanya adalah seperti pada tabel berikut berikut:
Item
Motor Diesel
Motor Bensin
Siklus Pembakaran
Siklus Sabathe
Siklus Otto
Tekanan kompresi
16-22 Kg/cm2
9-12 Kg/cm2
Ruang bakar
Rumit
Sederhana
Percampuran bahan bakar
Diinjeksikan pada akhir
Dicampur dalam

Item
Motor Diesel
Motor Bensin
langkah
karburator
Metode penyalaan
Terbakar sendiri
Percikan busi
Bahan bakar
Solar
Bensin
Getaran suara
Besar
Kecil
Efisiensi panas (%)
30-40
22-30














2.Jenis-jenis engine
        a)   Engine ditinjau dari jumlah silindernya
Bila ditinjau dari jumlah silindernya ada engine dengan silinder satu, dua, tiga, empat, enam, delapan dan seterusnya.
        b)   Engine ditinjau dari susunan silindernya
Bila ditinjau dari susunan silindernya engine terbagi menjadi beberapa Tipe yaitu: tipe in-line, tipe V dan tipe horizontal berlawanan.
        c)   Engine ditinjau dari penempatan mekanisme katupnya
Bila ditinjau dari mekanisme katupnya engine dibagi menjadi: tipe Over Head Valve (OHV), tipe Over Head Cam shaft (OHC) dan tipe Double Over Head Cam shaft (DOHC).
        d)   Engine bila ditinjau dari penggerak mekanik katupnya
Bila ditinjau dari penggerak mekanik katupnya: dengan penggerak roda gigi, timing chain dan timing belt. Perhatikan gambar-gambar berikut:

        e)   Engine bila ditinjau dari penggunaan bahan bakarnya
Bila ditinjau dari penggunaan bahan bakarnya engine dibagi: Engine gasoline (motor bensin), engine dieselengine cerosine (motor minyak tanah) dan engine LPG. Untuk keperluan kendaraan motor bensin dan disel relatif lebih banyak digunakan.
3.   Komponen-komponen Engine
Engine terdiri dari komponen-komponen engine dan bagian-bagian pendukung kerja engine. Yang dimaksud komponen-komponen engine meliputi: Blok silinder, kepala silinder, mekanik katup, kelengkapan piston, poros engkol, poros nok dan roda penerus. Sedang bagianbagian penunjang kerja engine meliputi: Sistem pendinginan, system pelumasan, sistem bahan bakar dan sistem pengapian.

          a)   Blok silinder (cylinder block)
Pada bagian linernya sebagai tempat terjadinya proses pembakaran. Selain itu juga sebagai tempat kerjanya komponen-komponen yang lain seperti piston, poros engkol, poros nok. Pada bagian atas bloksilinder dipasang kepala silinder dan pada bagian bawah dipasang panci oli

          b)   Kepala silinder (Cylinder Head)
Membentuk ruang bakar atau tempat ruang bakar tambahan. Pada kepala silinder juga digunakan untuk menempatkan kelengkapan mekanik katup, saluran pemasukan dan juga saluran pembuangan.
Keterangan gambar kepala silinder:
Ø  Spark plug (Busi): untuk meloncatkan api tegangan tinggi.
Ø  Adjusting shim: penyetel celah katup
Ø  Valve lifter: Sebagai pengangkat katup
Ø  Exaust valve: untuk membuka dan menutup saluran buang
Ø  Valve guide: Untuk penghantar gerakan katup
Ø  Gasket: sebagai perapat
Ø  Water jacket: untuk saluran air pendingin
Ø  Cylinder block: untuk tempat pembakaran/tempat bekerjanya Piston.
Ø  Piston : untuk merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
Ø  Combustion chamber : untuk tempat pembakaran
Ø  Valve seat : sebagai tempat dudukan kepala katup
Ø  Oil seal : Sebagai perapat oli agar tidak masuk ke ruang bakar
Ø  Intake valve: untuk membuka dan menutup saluran pemasukan.
Ø  Valve keepers: sebagai pengunci antara katup dengan pegas katup.
Ø  To exhaust manifold : disambung dengan manifold buang
Ø  To intake manifold : disambung dengan manifold masuk

Pada kepala silinder juga diletakkan atau dibentuk ruang bakar (Combustion Chamber). Ada beberapa jenis ruang bakar untuk motor bensin yaitu jenis: setengah bulat, baji, bak mandi dan pent roof.
Sedangkan jenis ruang bakar untuk motor disel Injeksi langsung (Direct Injection) ada: Multi Spherical, Hemispherical dan Spherical 
Ruang bakar untuk motor disel injeksi tidak langsung (indirect injection) ada: ruang bakar kamar depan (Pre combustion chamber, ruang bakar kamar pusar (Swirl chamber) dan model sel udara (Air cell)
Keterangan gambar ruang bakar:
Ø  Nozzle (injector): untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang Bakar.
Ø  Pre combustion chamber : untuk tempat pembakaran awal
Ø  Glow plug (Busi pijar) : untuk pemanas ruang bakar
Ø  Combustion chamber : untuk tempat pembakaran utama
    c)   Mekanik katup (valve mekanism)
Katup pada umumnya diletakkan pada kepala silinder. Metode penggerak mekanik katup menggunakan: timing gear, timing chain atau dengan timing belt. Adapun fungsi katup untuk membuka dan menutup ruang bakar sesuai proses yang terjadi di dalam silinder.
Model timing gear digunakan pada motor jenis OHV (Over Head Valve)dan menggunakan lifter serta push rod.
Timing gear : untuk penghubung putaran poros engkol dengan poros nok, sekaligus menepatkan posisi katup dengan piston.
Model timing chain digunakan pada motor jenis OHC (Over Head Cam shaft) atau DOHC (Double Over Head Cam shaft). Poros Noknya terletak pada kepala silinder, digerakkan oleh rantai, serta Roda gigi sprocketsebagai pengganti timing gear. Tegangan rantai diatur oleh tensioner dan getarannya diredam oleh Vibration damper.

Pada model timing belt, poros nok digerakkan oleh sabuk yang Bergigi sebagai pengganti rantai. Jenis ini tidak memerlukan tensioner dan pelumasan. Cam shaft dan crank shaft timing pulley: untuk menepatkan posisi katup dengan piston.

         d)  Kelengkapan Piston (Piston Assy)
Piston berfungsi menghisap dan mengkompresi campuran bahan bakar dan udara pada motor bensin atau udara murni pada motor disel, juga sebagai pembentuk ruang bakar. Selain itu piston juga meneruskan tenaga panas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik pada poros engkol melalui batang piston. Kelengkapan piston terdiri dari: Piston, ring piston, pena piston dan batang piston.
Keterangan gambar konstruksi piston:
Ø  Compression ring grooves: untuk menempatkan ring kompresi
Ø  Oil ring grooves: untuk menempatkan ring oli
Ø  Piston pin boss: untuk bantalan dudukan pena piston
Ø  Piston pin hole: untuk menempatkan pena piston
Ø  Lands: sebagai pembatas ring piston
Ø  Skirt: sebagai penyerap panas.


Ring piston terdiri dari ring kompresi (compression ring) dan ring Oli (oil ring). Ring kompresi sebagai perapat kompresi sekaligus Perapat agar pembakaran tidak merambat ke bawah piston. Sedang ring oli untuk menyapu oli pelumas pada dinding silinder agar kembali ke panci oli. Untuk motor dua langkah tidak menggunakan ring oli karena panci oli terpisah dengan ruang engkol.

Pena piston berfungsi menyambung piston dengan batang piston agar dapat bergerak sesuai fungsinya masing-masing. Oleh sebab itu penyambungan pena piston ada beberapa tipe, antara lain: tipe Fixedfull floating dan semi floating
Batang piston berfungsi untuk merubah gerak lurus pada piston
menjadi gerak putar pada poros engkol.
Small end : untuk menempatkan pena piston
Big end : untuk pemegang pin journal pada poros engkol
Conecting rod bearings : sebagai bantalan
Oil hole : untuk menyalurkan oli pendingin menuju piston
Conecting rod cap : sebagai penahan connecting rod dengan pin
Journal.

          e)  Poros engkol (Crank shaft)
Poros engkol menerima beban dari piston dan batang piston, akibat tenaga hasil pembakaran. Poros ini berfungsi untuk meneruskan tenaga/putaran ke roda penerus.
Keterangan gambar konstruksi piston:
Ø  Oil hole: Untuk saluran pelumasan
Ø  Crank pin: untuk tempat tumpuan big end batang piston
Ø  Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok motor
Ø  Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran

          f)   Poros nok (Cam shaft)
Poros nok adalah sebuah poros yang dilengkapi dengan nok-nok sebagai penggerak mekanik katup. Poros nok sebagai penggerak mekanik katup ada yang hanya untuk katup buang atau katup masuk saja, ada pula yang sekaligus menggerakkan katup masuk dan buang.
Keterangan gambar Camshaft:
Ø  Journal: sebagai titik tumpu putaran poros
Ø  Cam shaft drive gear: sebagai gigi pemutar
Ø  Cam shaft driven gear: sebagai gigi yang diputarkan
Ø  Intake cam shaft: penggerak mekanik katup masuk
Ø  Exhaust cam shaft: penggerak mekanik katup buang
Ø  Cam shaft timing pulley: untuk menepatkan posisi katup dengan piston.
Ø  Cut-out groove: untuk menggerakkan didtributor

          g)  Roda penerus (Fly wheel)
Roda penerus dipasang pada out put poros engkol dan berfungsi sebagai penerus putaran/tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga kendaraan (Power train). Kecual i itu roda penerus juga untuk meneruskan putaran dari motor starter ke poros engkol agar mesin dapat distart.
          h)  Panci oli (Oil punch)
Panci oli dipasang pada blok motor paling bawah dan berfungsi sebagai penampung oli motor.
          i)    Sistem pendinginan (Cooling System)
Secara umum sistem pendinginan engine bensin dan disel sama. Sedangkan fungsi utama sistem pendinginan adalah untuk mengontrol suhu kerja engine. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, sistem pendinginan dilengkapi dengan komponenkomponen berikut:
Radiatormenampung air pendingin untuk didinginkan.
Slang bawah radiatorUntuk mengalirkan air ke engine.
Slang atas radiatorUntuk mengalirkan air panas dari engine.
ThermostaatSebagai pengontrol suhu kerja engine.
Pompa air/Water pumpuntuk mensirkulasikan air.
          Tali kipas/Fan beltUntuk menggerakkan kipas pendingin.