Sunday, October 15, 2017

Rangkaian Flip flop ic 555

Pada artikel ini saya akan berbagi rangkaian flip flop dengan ic 555.
Rangkaian nya cukup mudah untuk didapatkan dan juga mudah dalam membuat rangkaian nya .
Langkap awal kita siapkan bahan-bahannya sebagai berikut :
1.Tentunya ic 555
2.kapasitor/elco 10uf 16volt
3.Resistor 3k ohm
4.potensio meter 100k ohm
5.Resistor 1,5k ohm "2 buah"
6.2 lampu LED 3mm "warna sesuai selera"
7.Power supply 5-12volt 1amper

Loading....

Thursday, October 12, 2017

Transmisi Manual pada Mobil "Pengertian,"16"Komponen Berserta Fungsi"


#Transmisi Manual adalah salah satu komponen penggerak kendaraan yang berfungsi sebagai  pengubah moment atau kecepatan sesuai dengan kebutuhan kendaraan dan memungkinkan kendaraan untuk berjalan mundur.

Fungsi transmisi manual:

  • Memungkinkan kendaraan untuk berjalan mundur.
  • Mengubah putaran/tenaga mesin menjadi kecepatan atau moment sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
  • Sebagai penyalur putaran mesin ke roda.
  • Memungkinkan kendaraan pada posisi netral tanpa mesin mati.


#Komponen transmisi manual :

1.Input shaft
Berfungsi sebagai penerima putaran atau tenaga dari mesin melalui kopling ke transmisi.
2.Counter gear shaft/Roda gigi tetap
Berfungsi sebagai penerus putaran dari input shaft ke gigi-gigi percepatan.
3.Gigi percepatan
Gigi yang berfungsi sebagai penambah moment atau Kecepatan .
8.Output shaft
Berfungsi meneruskan putaran dari transmisi ke propeller shaft sampai ke roda.
15.clutch housing / Rumah kopling
Sebagai rumah kopling dan input shaft
16.Transmision case / Rumah transmisi
Sebagi tempat/rumah transmisi
17.Extension housing
Berfungsi sebagai dudukan gear shift mechanism dan output shaft 
18.Gear shift mechanism
Sebagai sistem pemindah gigi.


4.Sinkronizer ring
Berfungsi untuk menyamakan kecepatan pada gigi percepatan dan hub sleeve.
5.Clucth hub / Kopling geser
Berfungsi sebagai pemindah  putaran / tenaga dari gigi percepatan ke hub sleeve.
6.Hub sleeve
Berfungsi meneruskan putaran dari clucth hub ke output shaft.

9.Reverse gear
Berfungsi untuk membalikan arah putaran mesin untuk memungkinkan kendaraan berjalan mundur.
10.Shift fox
Berfungsi untuk memindahkan clutch hub untuk perpindahan gigi.
11.Batang Shift fox
Berfungsi sebagai pendorong/memundurkan shift fox untuk melalukan pemindahan gigi.

12.Lengan Pemindah
Berfungsi sebagai lengan yang menggerakan batang shift fox
13.Tuas pemindah
Bersungsi sebagai tuas pemindah gigi "1,2,3,4,5,dan R"

14.Inter Lock
Berfungsi untuk tidak memungkin kan terjadi 2 clutch hub terhubung secara besamaan

Sensor pada Sistem EFI


Pada mobil-mobil keluaran pabrikan sekarang sudah menggunakan mesin jenis EFI (Electrical Fuel Injection) dimana dengan sistem tersebut banyak sekali sensor-sensor sebagai tempat inputan data ke Otak Mesin (ECU – Electrical Control Unit). Berikut nama-nama sensor tersebut :

1.        Throtle Position Sensor ( TPS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui posisi pedal gas dalam keadaan tertekan atau bebas. Jika ditekan/digas maka valuenya besar dan jika tidak ditekan valuenya kecil.



2.        Manipold Absolute Pressure ( MAP ), sensor yang digunakan untuk mengetahui kondisi kevacuuman intake manipold. Sensor ini akan mengeluarkan pulsa tegangan besar jika kevacuuman intake manipold berkurang ( pedal gas diinjak ) atau sebaliknya.







3.        Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold. Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang meneybutnya AFM ( Air flow meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ).






4.        Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin suhu udara masuk maka akan semakin besar pulsa tegangan yang dikirimkan ke ECU, sehingga supllai bensin ke injector juga semakin besar.



5.        Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.





6.        Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk membuka /menutup katup electronic sehingga bensin bisa menyemprot ke silinder.(bukan sensor tapi akuator)





7.        Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya putaran mesin. Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup, disebut Camshaft Position Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut disamping berfungsi untuk mengetahui adanya putaran mesin juga berfungsi untuk mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.





8.        Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor (WTS) adalah sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin. Semakin dingin suhu air pendingin maka semakin banyak bensin yang disemprotkan ke silinder.


9.        Top Dead Center Sensor ( TDC ) adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui titik mati atas silinder nomor satu. Hal ini biasanya digunakan untuk menentukan firing order ( FO ).



 

10.     Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan, biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi.



Wednesday, October 11, 2017

Sistem EFI "Electronic fuel injection"

A. Pengertian EFI (Electronic Fuel Injection)
EFI adalah sebuah sistem bahan bakar yang dalam kerjanya sampai (penyemprotan bahan bakar di ruang bakar) dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar. Penyemprotan bahan bakarnya sudah di atur secara electronic, maka pada EFI dikenal ada komponen yang bernama injector yang berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar dalam bentuk kabut yang mudah terbakar.

Dengan adanya EFI ini, maka proses pembakaran yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injector yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature sensor, throttle position sensor dll. 

EFI ini meruapakan nama yang dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang berbeda namun pada prinsipnya semuanya adalah sama, berikut adalah fuel injection yang ada pada kendaraan lain atau perusahaan mobil lainnya yaitu ; 
·                     PGMFI/ Honda (Programed Fuel Injection)
·                     EPI/ Suzuki (Electronic Petrol Injection)
·                     EGI/ Mazda (Electronic Gasoline Injection)
·                     Jetronik (Bosch)
·                     Multec/ General Motor (Multi Technology)
·                     dll


Sistem L-EFI (Airflow Control Type)

B. Prinsip Sistem Kontrol EFI (Electronic Fuel Injection)
System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor-sensor, ECU dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan dan kapan harus di injeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Informasi lainnya dan sensor-sensor lainnya antara lain jumlah udara yang masuk (aliran), suhu air (water temperatur sensor), sensor oksigen (oxygen sensor), knocking sensor, dan masih banyak lagi.

Sensor-sensor ini kemudian mengirimkan informasi ke ECU (Electronic Control Unit) yang kemudian dikirim ke actuator untuk eksekusi. Jadi actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnosa.

Sunday, October 8, 2017

Cara Pemasangan Distributor Mobil Dan Pengukuran Celah Platina

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan cara pemasangan Distributor berserta mengatur   celah platina pada distribtor.Memasang distributor meerupakan salah satu dari langkah penyetelan   awal sebelum menghidupkan mesin,
 Karena distributor adalah komponen yang penting dalam sistem pengapian konvensional.   Distributor memegang peranan penting ,antara lain :
    1.Membagikan tegangan tinggi dari koil ke masing-masing busi sesuai dengan urutan pengapian(Firing Order).
    2.Sebagai pemutus arus primer coil dengan membuka dan menutup platina supaya menghasilkan medan magnet pada kumparan primer koil untuk mengiduksikannya pada kumparan sekunder koil untuk medapatkan tegangan tinggi untuk menghasilkan bunga api pada busi.
    3.Sebagai pengatur waktu pengapian(Timer Pengapian) dengan bantuan ,Governor advancer ,dan centrifugal goverbor advencer.
    4.Dan sebagai penggerak pompa oli.

Pemasangan distributor harus dilakukan dengan benar,jika salah mesin akan tidak dapat menyala.
 Langsung saja kita bahas bagaimana cara pemasangan distributor dan mengatur celah   platina,Sebelum melakukannya siapkan dulu alat-alatnya :
     1.Obeng (minus dan plus)
     2.Kunci ring
     3.kunci pas
     4.kunci T
     5.Fleer gauge
     6.Buku panduan servis (jika ada)

#Pemasangan Distributor
   1.Memutar puli poros engkol dengan kunci ring sampai dengan Top 1 “top silinder 1”
   2.Tempatkan puli poros engkol pada 8 derajad sebelum titik mati atas”pada akhir langkah   kompresi”

   3.Meluruskan pompa oli"diantara silinder no 2 dan 3"
   4.Memasang distributor dengan menempatkan rotor ke arah antar silinder 2 dan 3
   5.Memasang kabel dan coil sesuai dengan sistem pengapian konvensional
   6.Mencari loncatan bunga api pada platina dengan cara memutar distributor 
   7.Jika sudah menemukan loncatan bunga api segera kunci distribur dengan baut menggunakan     kunci T "Jangan sampai distributor bergerser"lalu lakukan pengaturan celah platina
   8.Memasang tutup ditributor dan kabel tegangan tinggi ke masing-masing silinder sesuai firing         order
   Selesai

#Pengaturan celah platina
1.Sesudah distributor dikunci ,Putar puli poros engkol dengan kunci ring sampai tumit ebonit sampai pada puncak nok / cam"Keadaan platina membuka"
2.Kendorkan pengunci platina dengan obeng plus
3.Atur celah platina dengan obeng minus
4.Ukur celah platina dengan fleer gauge "dengan spesifikasi 0,45mm/Sesuai standar distribur"
5.Setelah dilakukan penhukuran celah kencangkan lagi pengunci platina

Thursday, October 5, 2017

Sistem Pelumasan Mobil

Fungsi pelumas pada Kendaraan :
1.Sebagai Pelumas
2.Sebagai Pendingin
3.Sebagai Pembersih kotoran
4.Sebagai Oil film / Bantalan
5.Sebagai Anti karat

Sistem Pelumas dibagi menjadi 4 metode yaitu :
1.Pelumasan Metode percikan
Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.



Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.

2.Pelumasan Metode Tekanan
Sistem pelumasan dengan metode tekanan memanfaatkan pompa oli sebagai pemompa oli ke bagian-bagian yang harus di lumasin "Biasanya bagian/komponen yang bergerak misal piston,katup/valve,dll.
#Cara kerja 
>Oli pada Oil pan akan dihisap oleh pompa melalui Oil strainer untuk disaring secara kasar kemudian menuju Pompa pada pompa dilengkapi dengan Relief valve sebagai pengatur tekanan oli saat kecepatan tinggi lalu oli dipompa ke Oli filter untuk disaring, pada saat oil sudah penuh dengan kotoran By-pass valve akan mengalirkan oli ,setelah pada oli filter oli menuju pada bagian-bagian yang perlu dilumasi.

3.Sistem Pelumasan Campur (Mix)

Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sifat-sifat sistem pelumasan campur :
  • Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi).
  • Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
  • Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
  • Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
  • Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% – 4% oli samping.




Keterangan :
  1. Campuran bensin dan oli samping
  2. Kran bensin
  3. Karburator
  4. Ruang engkol

Cara kerja :
Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor stasioner, vespa.

4.Sistem Pelumasan Autolube

Sistem pelumasan autolube, oli samping/campur masuk kedalam ruang engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).


Cara kerja:
Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.